Pada bulan agustus 2014 ini saya lagi sibuk-sibuknya mencari kerja, dan dalam persyaratan pembuatan lamaran pekerjaan, saya harus menyertakan surat tanda sehat dari Puskesmas/RS. Akhirnya, saya terpaksa harus mengurus surat keterangan sehat di Puskesmas terdekat di wilayah tempat saya tinggal.
Saya datang di Puskesmas pukul 7.00 WIB. Awalnya saya pikir kedatangan saya terlalu pagi. eh, ketika sampai di tempat ternyata sudah antri rame banget. Saya terpaksa berdiri karena tidak mendapat bangku di ruang tunggu. Saya bengong dan bingung, karena orang-orang dipanggil bergantian sesuai nomor antrian, sedangkan saya tidak tahu dimana tempat pengambilan nomor antrian. Lumayan lama berdiri.
Saya putuskan keluar Puskesmas untuk bertanya kepada Satpam. Eh, ternyata Puskesmas ini tidak punya Satpam untuk sift siang. Sempat saya tanyakan ke tukang parkir juga, tapi tukang parkirnya tidak tahu dan malah bermuka sinis. Mungkin sedang ada masalah keluarga, "mungkin" :D
Saya hampir putus asa dan memutuskan untuk pulang saja. Tapi, saya pikir sia-sia dong saya bayar parkir kalau tidak dapat apa-apa (peritungan itu perlu dalam kondisi tidak kerja :D ). Akhirnya saya nekat menerobos ke loket antrian untuk bertanya tentang mengurus surat keterangan sehat.
Ibu Penjaganya langsung memberikan saya selebaran kertas untuk dibawa ke ruangan tes kesehata. Walah, tahu gitu dari tadi saya langsung nerobos ke loket antrian >,< . Setelah diberitahu letak ruangannya saya langsung bergegas untuk dites kesehatan.
Tau gak siapa yang mengetes kesehatan? Ternyata anak-anak cewek mahasiswa Politeknik Kesehatan. Sempat gerogi sih, karena mbak-mbaknya ngeliatin gimana gitu. Tapi sok keren saja deh, mungkin saya yang terlalu GR :D . Eh, ternyata mbak-mbak perawatnya malah yang gerogi, haha lucu banget. Padahal saya tidak menggoda, malah sok jaim.
Saya sampai bilang "Santai aja Mbak, gak usah gerogi,"
"Sampean itu mirip mantannya mas, makanya dia gerogi, haha" sahut salah satu teman mbak perawat yang sedang mengetes kesehatan saya.
"Sampean datang tadi dia kaget banget loh" lanjutnya.
Mbak yang sedang ngetes saya hanya senyum dengan pipi merah terus selama mengetes kesehatan saya. Sebenarnya saya tahu beberapa nama termasuk mbak yang mengetas saya, cuma udah lupa :(
Berikut tes kesehatan yang harus saya jalani;
Saya datang di Puskesmas pukul 7.00 WIB. Awalnya saya pikir kedatangan saya terlalu pagi. eh, ketika sampai di tempat ternyata sudah antri rame banget. Saya terpaksa berdiri karena tidak mendapat bangku di ruang tunggu. Saya bengong dan bingung, karena orang-orang dipanggil bergantian sesuai nomor antrian, sedangkan saya tidak tahu dimana tempat pengambilan nomor antrian. Lumayan lama berdiri.
Saya putuskan keluar Puskesmas untuk bertanya kepada Satpam. Eh, ternyata Puskesmas ini tidak punya Satpam untuk sift siang. Sempat saya tanyakan ke tukang parkir juga, tapi tukang parkirnya tidak tahu dan malah bermuka sinis. Mungkin sedang ada masalah keluarga, "mungkin" :D
Saya hampir putus asa dan memutuskan untuk pulang saja. Tapi, saya pikir sia-sia dong saya bayar parkir kalau tidak dapat apa-apa (peritungan itu perlu dalam kondisi tidak kerja :D ). Akhirnya saya nekat menerobos ke loket antrian untuk bertanya tentang mengurus surat keterangan sehat.
Ibu Penjaganya langsung memberikan saya selebaran kertas untuk dibawa ke ruangan tes kesehata. Walah, tahu gitu dari tadi saya langsung nerobos ke loket antrian >,< . Setelah diberitahu letak ruangannya saya langsung bergegas untuk dites kesehatan.
Tau gak siapa yang mengetes kesehatan? Ternyata anak-anak cewek mahasiswa Politeknik Kesehatan. Sempat gerogi sih, karena mbak-mbaknya ngeliatin gimana gitu. Tapi sok keren saja deh, mungkin saya yang terlalu GR :D . Eh, ternyata mbak-mbak perawatnya malah yang gerogi, haha lucu banget. Padahal saya tidak menggoda, malah sok jaim.
Saya sampai bilang "Santai aja Mbak, gak usah gerogi,"
"Sampean itu mirip mantannya mas, makanya dia gerogi, haha" sahut salah satu teman mbak perawat yang sedang mengetes kesehatan saya.
"Sampean datang tadi dia kaget banget loh" lanjutnya.
Mbak yang sedang ngetes saya hanya senyum dengan pipi merah terus selama mengetes kesehatan saya. Sebenarnya saya tahu beberapa nama termasuk mbak yang mengetas saya, cuma udah lupa :(
Berikut tes kesehatan yang harus saya jalani;
- Mengukur tinggi badan
- Menimbang berat badan
- Tensi darah
- Denyut nadi
- Tes buta warna
- Tes buta huruf
Setelah selesai tes kesehatan, saya diberi selebaran kertas yang berisi hasil tes kesehatan saya untuk dibawa ke ruang dokter.
"Semoga cepat dapat pekerjaan mas" kata mbak perawat yang gerogi tadi.
"Iya Mbak, trimakasih" sahut saya sambil membalas senyumnya.
Temanya pun ikut nimpali "Cie, cie. Sering-sering tes kesehatan kesini mas haha"
"Pastinya" jawab saya melucu.
Langsung satu ruangan bergemuruh nyorakin saya dan Mbak perawat yang mengetes kesehatan saya. Hehe, saya pikir wajar lah, namanya juga cewek-cewek lagi ngumpul. Pasti ramai banget :D Bahkan ketika saya sudah di depan pintu masih disorakin. ada yang minta no Hp, Twitter, Facebook dll. Tapi tidak saya pedulikan dan tetap keluar ruangan.
Singkat cerita saya masuk ruangan dokter dan menyerahkan kertas hasil tes kesehatan saya. Ibu Dokter langsung menulis hasil tes kesehatan saya di surat pernyataan sehat dan melegalisirnya.
"Saya butuh beberapa legalisir copyanya, Dok " kata saya ketika surat pernyataan sehat itu diserahkan kepada saya,
"Silahkan anda foto copy dulu kemudian bawa lagi kemari," jelas dokternya.
"Iya, Dok terimakasih"
"Iya, Dok terimakasih"
Saya dikenakan biaya Rp. 3000,- setelah bayar saya langsung pergi untuk mengcopy SK. Sehat dan kembali untuk minta legalisir.
Selesai deh proses pengurusan SK. Sehatnya, ketika saya keluar Puskesmas saya sangat bersyukur karena perjuangan saya untuk mendapatkan SK. Sehat berhasil. Dan yang lebih penting adalah saya tidak rugi bayar parkir :) :D