(Sabtu, 8 maret 2014, ba'da duhur 12:11)
Masjid Tiban atau Masjid Ajaib sebenarnya adalah pondok pesantren, adapun nama pondok pesantrennya saya lupa, karena terlalu panjang, karena sesampainya di Masjid Tiban ini pikiran saya hanya satu hal, yaitu foto-foto, hehe sayang kan kalau setiap perjalanan tidak didokumentasikan.
Letak Masjid ini di daerah Turen, Kabupaten Malang. Saya berangkat bersama teman-teman kampus saya sekitar pukul 08.00 wib menggunakan motor, karena belum ada angkutan umum yang menuju lokasi Masjid Tiban ini, jadi saya sarankan sebaiknya bagi backpacker supaya menyewa motor terlebih dahulu di daerah Malang atau daerah yang dekat dengan penginapan anda. Kami sampai di Masjid Tiban sekitar pukul 09.45 wib (karena perjalanan kami memang santai, tidak terlalu ngebut dan tidak terlalu pelan), acara wisata kami ini sebenarnya untuk menyambut kedatangan ceweknya mas Anam (teman sekampus saya, yang sering saya ceritakan dipostingan saya sebelum-sebelumnya.), ketika kami sudah sampai di area lokasi, banyak banget pengunjung yang berkerumun disekitar area Masjid ini, ya maklum lagi musim liburan. Keramaian pengunjung ini juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berjualan, ya intinya adalah jalannya menjadi macet panjang banget.
untuk area parkir banyak banget kok diarea sekitar masjid ini, biaya parkirnya menurut saya lumayan mahal, yaitu Rp3000,- sebetulnya bisa ditawar kalau berangkatnya rombongan, cuma pada waktu itu rombongan kami salah memilih tempat parkiran, tukang parkirnya galak banget, semua pengunjung rombongan bermotor yang menawar dimarahi sama tukang parkirnya. saya sarankan untuk mencari tempat parkiran yang dijaga oleh anak-anak muda saja.
Setelah parkir motor, kami pun langsung menuju masjid yang sangat indah itu, oh iya, perjalanan kami ini ada yang bertugas sebagai guide dan penasihat umum loh, yaitu Fandi dan Maidah (teman sekampus saya, yang sering saya ceritakan dipostingan saya sebelum-sebelumnya.), karena mereka berdua lah yang paling faham mengenai perjalanan wisata kami, jadi walau area Masjid Tiban ini cukup luas, kami tetap bisa mengelilinginya dengan detil setiap tempat dan setiap ruangan, bahkan taman-tamannya pun tidak luput dari kunjungan kami.
Oh iya, pada waktu kami berkunjung ke Masjid Tiban ini, ternyata banyak tukang bangunan dan kuli-kulinya yang sedang menyelesaikan beberapa bagian masjid yang belum selesai dibangun, padahal Masjid Tiban ini terkenal karena yang membangun masjidnya adalah para Bolo Pendem maksutnya para Tentara Jin, haha ternyata hanya isu saja, dan dari pihak Masjid Tiban sendiri juga membenarkan bahwa Masjid Tiban ini dibangun oleh para santri dan jama'ah bukanlah Jin, namun sebagian orang masih meyakini bahwa masjid ini dibangun oleh kawanan Jin, yah maklum orang Indonesia gitu loh :)
Sekitar ba'da dhuhur kita menyudahi perjalanan kami ini, sudah pada capek dan lapar banget, waktu itu kami mencari warung-warung di sekitar area Masjid Tiban, namun kami tidak menemukannya, hanya ada cilok saja waktu itu (kalau orang luar Kota Malang menyebutnya pentol), kebanyakan penjual di area masjid Tiban ini hanya menjual pernak-pernik ibadah, hiasan rumah islami, peralatan ibadah dan makanan ringan untuk oleh-oleh. (kalau masalah harga tentu saja mahal, namun masih bisa ditawar kok). Singkat kata, kami hanya membeli cilok untuk sekedar mengganjal perut sementara, barulah ditengah-tengah perjalanan pulang kami menemukan warung makan, alhamdullilah :) berkah banget walaupun cuma makan pecel,
oh iya, saran saya kepada backpacker, supaya meneruskan perjalanannya ke Pantai Sendang biru dan Segoro Anakan karena tempatnya indah dan bagus looh, kalau mau ikan segar dengan harga murah juga ada di pelelangan ikan Pantai Sendang Biru ini.
Saya sudahi dulu cerita perjalanan wisata kali ini, selamat berlibur dan Assalamu'alaikum.
0 comments:
Posting Komentar