Hari Pembunuhanku dibalik Hari Bahagia

          Tanggal berikut. Selasa, 1 juli 2014 adalah hari bahagianya para pekerja. Hehehe. Kenapa? (pura-pura amnesia). Karena di tanggal itu semua pekerja menerima upah kerja mereka. dan ternyata pada tanggal ini juga bertepatan hari bayangkara. Dan yang lebih barokahnya lagi, tanggal ini adalah hari ketiga Puasa Ramadhan. Barokah banget tanggal ini!. Motorku pun mengupgrade onderdilenya juga pada tanggal ini. Walaupun hanya bagian kabulator dan kampas rem saja. Subhannallah banget kan! Bacaan Al Qur'anku pada tanggal ini juga sudah mencapai lima jus. Bagus banget kan tanggal ini! hehe :D

          Saya adalah mahasiswa semester lima. Teman-teman memanggil saya "LUCKY". Saya bekerja di sebuah perusahaan software house di Kota Malang. Semua biaya kuliah saya disokong dari hasil kerja saya di perusahaan tersebut. Ibu saya sangat senang dan bersyukur ketika mengetahui saya dapat kuliah secara mandiri. Dan ketika pertama kali saya mengenakan jas almamater, saya memiliki cita-cita luhur. Yaitu saya ingin mengangkat derajat orang tua saya, terutama ibu saya. Setidaknya saya bisa menjadi satu-satunya anaknya yang bisa sekolah sampai menjadi sarjana. Karena ibu saya pernah berangan-angan anaknya ada yang menjadi sarjana.

          Tapi, pada tanggal ini saya melihat ibu dalam keadaan batuk-batuk dan sesak nafas karena mengetahui saya sudah di PHK dari pekerjaan saya. Saya berusaha bermuka tenang di hadapan semua orang. Saya binggung mencari pekerjaan baru di banyak tempat. Saya kebakaran jenggot karena saya kehilangan pekerjaan dibulan ramadhan, yang artinya tidak ada baju baru. Jangankan baju baru, sampo saja entah bagaiman. Hari selasa ini seperti berkata bahwa kuliahku harus dihentikan.

          Nama saya tetap LUCKY, dan saya sangat menyukai nama ini sejak awal diberikan kepada saya. Seingat saya, saya tidak pernah menyatakan nama ini jelek sama sekali walau dalam konteks bergurau. Yang sering saya komentari dari nama saya adalah kenapa kebetulan seperti nama cewek. Dari hal simpel memunculkan kebahagiaan kan! Walau hanya sekedar menyandang nama :)

          Mungkin tulisan ini GeJe. Tapi saya sangat menikmati waktu menulisnya. Saya tidak tahu kenapa, yang jelas saya memang suka menulis sejak SMP. Dan sekarang saya berusaha melanjutkan membuat novel teenlet yang dulunya mangkrak karena kesibukan saya yang berjajar setiap hari. hemm, ...

          Di tulisan ini saya ingin berterimakasih kepada someone yang sudah memberikan saya kesempatan. Kesempatan merasakan perjuangan hidupmu yang sulit walau terlihat seperti bercanda. Semoga anda sekeluarga tetap diberikan kesehatan, keselamatan, keamanan, kebarokahan, kesuksesan dunia dan akhirat. Amiin.... Saya mohon maaf jika ada kesalahan-kesalahan saya yang tidak seharusnya terjadi. Terutama saya mohon maaf karena saya belum bisa mengajak anda untuk mengetahui sebuah kebenaran yang besar.

          Pola pikir anda membuat saya kesulitan mencapai pemahaman anda. Saya waktu itu sangat menyadari kurang dewasa dan masih berSDM rendah. Saya menyadari semua yang saya lakukan waktu itu adalah hal yang tidak seharusnya. Penerimaan kita memang berbeda. Bandara adalah saksi pertemuan terakhir dengan tatapan dingin. Tapi setahuku memang wajah itu selalu begitu semenjak dua tahun lalu. Jadi tak masalah bagiku.

          Semoga Kita masih dapat bertemu suatu saat nanti. Saya ingin berterimakasih kepada anda dalam keadaan berbalik. Do'a saya selalu baik kepada anda sekeluarga, karena saya ingin bertemu anda dalam keadaan lebih baik dari anda.

          GeJe? Sakit mata? hehe saya sarankan jangan memukul perangkat gedget anda. Apalagi membantingnya. Caranya cukup Comment bully saja di bawa :) . Saran saya supaya banyak istigfar juga :D

       

(Dunia~L U C K Y | Selasa, 10 juni 2014, 22:56)