22:31, Minggu, 07 Juni 2015
Tulisan ini memang tidak penting
sekali, sejak awal saya himbau untuk tidak membacanya. Karna
buang-buang waktu saja. Saya berani bersumpah kalau tulisan ini tidak
penting. Mending baca artikel-artikel yang lain saja :D. Suwerrr
nulisnya tuh sambil ngelantur.
Sadar ataupun
tidak sadar saya sedang menata diri. Yang paling saya sadari adalah
saya ingin perfect. Bahkan saya masih mencari jati diri. Saya sangat
merasa jauh dari dewasa.
Setiap malam saya
selalu teringat kejadian seharian penuh, bahkan semua kejadian yang
sudah lewat. Contohnya malam ini, saya sangat ingat dengan seorang
perempuan yang bertugas melayani validasi pembayaran mahasiswa.
Beliau masih muda sekali, mungkin baru berumur 29 tahunan. Saya
teringat beliau bukan karna tertarik lawan jenis atau kecantikanya.
Tapi karna saya diomelin dengan sangat ketus. Padahal saya hanya
menanyakan informasi mengenai kegiatan kampus.
Saya memang suka
protes dan mengomel. Cara pandang sayapun berbeda dengan kebanyakan
laki-laki. Hufz, saya sampai bingung harus meniru kesempurnaan
mereka.
Berikut kata-kata
yang sangat saya ingat dari para cendikiawan.
“aku ngantuk
didongengin”
“Protesan”
“Move topic yuk”
“Urusan orang”
Saya sangat
menyadari sekali bahwa teman-teman yang berada di sekitar saya sangat
tidak nyaman dengan keberadaan saya. Mungkin bukan hanya saya, tapi
hampir semua orang juga bisa merasakan seperti itu.
Semoga saya bisa
menjadi pribadi sebelumnya—diam.
0 comments:
Posting Komentar