Alun-Alun Kota Malang

Alun-alun Kota Malang yang terus berbenah.

Gunung Banyak

Gunung Banyak lebih dikenal dengan nama Paralayang, Batu

Perhutani

Hutan Milik Perhutani Kab. Malang

Pelatihan SAR

Pelatihan dari tim tanggap bencana kota Malang

Jalan-jalan sore

Setelah seharian kuliah, kami putuskan untuk jalan-jalan sebentar.

Wisata Petik Jeruk

Di Wisata Petik Jeruk ini, pengunjung diperkenankan seperti pemilik kebun sendiri.

Terimakasih sudah berkunjung

Saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, mohon maaf jika banyak kurangnya dalam blog ini. Saya sangat berharap kritik dan saran dari Anda.

Sabtu, 29 Juni 2019

Pergi

Telah lama ku belajar pergi
Pergi dari bayang bayangmu
Bahkan ku ingin menghilang
Menghilang dari semua kekacauan ini

   Kini ku telah ikhlas
   Ku telah bisa bernafas lega
   Dan aku pun telah tenang
   Aku pun bisa pergi

Maka izinkan aku pergi
Pergi seperti harapanmu
Tak ada lagi kisah
Dan hanyalah kenangan

~L.Nur A.~

Selasa, 18 Juni 2019

Sepertinya kita ...

Sepertinya, kita perlu

perlu dijauhkan agar tahu caranya mendekati; perlu dipisahkan agar tahu caranya mempersatukan.

Sepertinya, kita perlu dijatuhkan agar tahu caranya berdiri; dipatahkan agar tahu caranya memperbaiki

Sabtu, 15 Juni 2019

Akhirnya Aku pun Sembuh

Meski bersifat temporer tapi alhamdulilah. πŸ˜‰
Aku sudah sembuh πŸ˜€
Aku sudah tenang ☺️
Aku sudah ikhlas 😊
.
Dan yang paling terpenting!
Aku telah mampu memaafkan--setiap hari.
☺️☺️
Harapanku saat ini adalah semoga hal tersebut bertahan lama. πŸ˜‡πŸ˜‡
.
Semesta telah menentukan aku menghilang. Tak perlu lagi menghindariku. Tekatku sama seperti keinginan semesta. Bersabarlah. Waktu akan menjadikanku hilang dan kenangan...
.
Aku tetap ingin menjadi baik. Aku tetap ingin berdamai dengan diriku.
.
Perasaan yang mendalam sekalipun bisa hilang lewat proses, yaitu proses ketika ia diabaikan dan tidak dihargai.

~L. Nur A.~

Kamis, 13 Juni 2019

Kisah Yang Gagal

  "gimana mas?" Adik bertanya sambil menaikkan kedua alisnya.
  "Baiklah, aku memang tak mampu move on dari tempat sejuk ini."
 "Lalu?" Sembari tersenyum berharap aku memahami maksutnya.
  "Apa lagi?"
  "Hehe. Masalah rumah, mas!"
  "Kenapa dengan rumah? Rumah yang mana?"
 "Rumah yang dekat pesisir pantai ituloh. Kan banyak nyamuknya, udara dan airnya panas."
  "Memangnya kenapa? Apa yang salah dengan itu semua?"
  "Bukan keadaanya sih, maksutnya tuh, anu, apa yaa!?" Sambil memejamkan mata kebingungan.   "Begini-begini! Apa ndak sebaiknya dijual saja? Tadi mas bilang ndak bisa move on dari kota ini."
  "Baiklah, baiklah, aku jual! Besok aku iklankan di online market."

  "Beneran mas?" Mukanya pun sumringah."

  "Insyaallah"

  "Hehe... Beliin vario ya, mas"

  "Ndak, aku tabung aja. Mas juga masih punya cita-cita lain. Lumayan buat tambahan beli rumah di sini kan!"
  Seketika adik diam dengan bibir yang melancip dan tangan disendakapkan. Aku pun melipir pergi dengan pandangan mencari cicak di langit-langit.


***
To be continue...

Rabu, 12 Juni 2019

Dholim Melalui Harapan

Semua kebohongan kebohongan yang telah diperbuatpun tampak silih berganti dari segalah arah. Dan entah mengapa aku selalu dapat menerkanya jika itu suatu kebohongan. Bosan, main-main, bingung, adanya orang lain, dan lain sebagainya. Bahkan aku paham landasanmu berbohong.

Bagiku, kebenaran selalu muncul dengan sendirinya walau aku tidak sedang mencarinya. How can that happen? Akupun tak paham. Tapi bukankah kebohongan selalu terasa mengganjal dalam feel everyone?

Mungkin kebiasaan jujur dan kecintaan terhadap sharing yang menuntunku mengetahui setiap anomali dari kebohongan. Atau ini adalah kuasa sang maha adil yang sedang menampakkan keadilanya terhadap orang yang didholimi.

Mungkin timbul pertanyaan "apa hubunganya dholim dan bohong?" Demikianlah mungkin. Sangat erat. Berbohong yang berujung pada dholim. Ketika kita berbohong maka akan menimbulkan harapan positif yang besar. Padahal nyatanya harapan itu adalah kebohongan. Harapan positif yang didambakan adalah harapan bohong yang bersifat seperti bom waktu. Hanya tinggal menunggu waktu ledaknya untuk menyakiti perasaan orang yang tertipu. Tentu menyakiti seseorang adalah kategori dholim.

Saya yakin kita sepemahaman dalam hal dholim. Sesama orang iman itu haram darahnya,  hartanya, rahasianya, perasaannya, hak asasinya, keluarganya. Ini adalah sabdanya salah satu suritauladan dimuka bumi. Beliau menggunakan kata "haram" yang sarat akan makna sangat dilarang dan berimbas terhadap akumulasi dosa pribadi.

Dalam kesempatan tulisan saya kali ini saya dapat simpulkan bahwa. Dholimpun bisa dalam bentuk harapan. Tentu harapan ini erat kaitanya dengan perasaan. Jangan hobi memberikan harapan jika komitmen saja masih sulit. Kasihanilah orang lain. Jangan rusak harapan-harapan mereka dengan kebohongan, jangan rusak mimpi-mimpi mereka karena kebingungan pribadimu, jangan renggut waktu mereka karena ketidak pastianmu, jangan jadikan mereka sebagai penghiburmu ketika kamu bosan dan membuangnya ketika ada yang lain, jangan jadikan mereka koleksimu.

Tuhan menjadikan hati manusia sebagai raja yang merajai seluruh jasad. Ketika kamu berhasil menyakiti hatinya, maka hakikatnya jasadnya lah yang kamu sakiti. Hati setiap orang diciptakan dalam keadaan rapuh (kecuali orang yang sudah mati rasa atau orang berhati keras) Sangat mudah dihancurkan, dirusak, dan disakiti.

Mari kita berempati. Allah telah memberi kita sifat baik bernama empati secara gratis. Mengapa kita tidak mensyukuri dengan menerapkannya dalam kehidupan yang sementara ini.

Selasa, 11 Juni 2019

Kenapa kamu Berbohong!

Dunia-lucky.blogspot.com

Jadilah seorang penulis, maka kamu akan peka dengan orang lain. Karena logika berfikirmu akan sangat luas.
Ketika kamu telah mahir nanti, bersiaplah untuk malu. Yah! Malu... Malu karena telah membohongi orang yang sebenarnya tau kamu sedang berbohong sejak lama.
~Lucky Nur Amiliawan~

Jumat, 07 Juni 2019

Kisah Patah Hatiku


Hmm, ternyata!!!
Banyak hal yang telah saya lewatkan dalam hidup ini. Termasuk patah hati πŸ˜… yapz. Sakitnya pata hati. Hehe😁 saya baru tau sakitnya patah hati.

Masyaallah. Tidak pernah saya merasakan yang namanya pata hati dalam seumur hidup saya.
Dan awal april 2019 ini adalah pertama kalinya saya berkesempatan merasakan mengenaskannya patah hati.

Hemm, mengenaskan!? Apa iya sampai segitunya?? Hehe mungkin bagi sebagian orang lebay ya. Mungkin mereka belum pernah ngerasain. Rasanya tuh kaya didholimi gitu lah. Haha. Makin alay yah.πŸ˜‚

Hemm, sebetulnya yang dirasakan oleh setiap orang ketika patah hati itu berbeda beda sih. Tergantung lingkungan dan motivasinya.
Contoh, Contoh aja ya! Ini yang saya rasain loh ya!? (This is my real condition at that time):

  1. Tarikan nafas yang hanya separuh. Narik nafas panjang2 tuh rasanya cuma dapat separuh.
  2. Merinding panas. Biasanya orang merinding tuh kedinginan kan! Ini merinding karena kulit kerasa panas. Tapi panasnya tuh kaya di bawah kulit ari gitu.
  3. Insomnia akut mendadak. Benar benar seperti akut looh. Soalnya 3 hari nggak ngerasa ngantuk sama sekali. Dan kalau baringan gitu, trus gak sengaja keingat patah hatinya langsung badan kaya dilempar bangun dan berdiri. Mirip kaya mayit yang bangkit dari kubur difilm-film horor gitu.
  4. Ndak lapar sepanjang hari. Bayangin deh gimana rasanya nggak lapar selama 4 hari! Hemm, karena hal ini saya berhasil kurus seketika. Padahal keluarga pada seneng liat saya bisa gemuk kena makanan ponpes kertosono.
  5. Jantung seperti diremes remes. Coba kalian bayangin jantung kalian yang berdetak normal diganggu sama remasan remasan di luar jantung. Intinya detak jantung saya kaya nda normal gitu lah.
  6. Linglung. Hemm, sering ndak tau jalan kemana. Sadarnya ada orang nyapa. "Kamu kenapa luk!?" Saat itu juga saya bingung. "Lah saya ada di mana? Saya ngapain? Saya mau kemana ini!?" Serem kan!? Inilah dampak yang paling horor yang pernah saya alami.

Emmm, insyaallah itu aja sih. Adapun selanjutnya, karena dampak 6 perkara di atas saya mengalami hal-hal lain lagi loh.
Contoh:
  1. Darah rendah. Yah, karena kurang asupan dan kurang tidur gitu. Jadinya darah rendah. Kata dokternya kalau kamu makan, makanan kamu tuh ada zat yg dibutuhin tubuh untuk memproduksi darah. Sedangkan tidur itu adalah saat tubuh memproduksi darah dan regenerasi sel.
  2. Tipus. Kalau ini jelas yaa. Namanya juga nda makan. Jadinya tipus. Kalau sudah tipus tuh dimasukin makanan apa aja pasti muntah.
  3. Di infus. Hemm, karena hanya dengan cara ini pertolongan terakhir. Bapak dipaksa untuk tanda tangan surat izin tindakan medis. Tapi yang saya lihat bapak kaya nda terpaksa ding. Hal ini dilakukan karena saya sudah berada dititik kekuatan tubuh terendah. Gak ada asupan yang masuk tubuh, ditambah darah rendah, dan tipus.

Tapi Alhamdulillah, 😭 Allah masih memberi saya hidup dan fikiran yang jernih.
Saya yakin Allah membuat perkara ini ada maksutnya. Saya yakin saya tidak sedang disia-siakan oleh Allah. Pasti ada hal yang ingin Allah tunjukkan. Pasti ada kebahagiaan setelah ini semua.

Sampai detik ini yang bisa saya lakukan adalah tersenyum, bersyukur, sholat hajat, dan istikhoroh. Saya berharap barokahnya kisah saya ini 😊

Jaza kumullahu khoiroh sudah sedianya membaca tulisan tidak penting ini. πŸ™πŸ™
Insyaallah akan saya lanjut dengan tulisan-tulisan yang lain 😊