Kamis, 13 Juni 2019

Kisah Yang Gagal

  "gimana mas?" Adik bertanya sambil menaikkan kedua alisnya.
  "Baiklah, aku memang tak mampu move on dari tempat sejuk ini."
 "Lalu?" Sembari tersenyum berharap aku memahami maksutnya.
  "Apa lagi?"
  "Hehe. Masalah rumah, mas!"
  "Kenapa dengan rumah? Rumah yang mana?"
 "Rumah yang dekat pesisir pantai ituloh. Kan banyak nyamuknya, udara dan airnya panas."
  "Memangnya kenapa? Apa yang salah dengan itu semua?"
  "Bukan keadaanya sih, maksutnya tuh, anu, apa yaa!?" Sambil memejamkan mata kebingungan.   "Begini-begini! Apa ndak sebaiknya dijual saja? Tadi mas bilang ndak bisa move on dari kota ini."
  "Baiklah, baiklah, aku jual! Besok aku iklankan di online market."

  "Beneran mas?" Mukanya pun sumringah."

  "Insyaallah"

  "Hehe... Beliin vario ya, mas"

  "Ndak, aku tabung aja. Mas juga masih punya cita-cita lain. Lumayan buat tambahan beli rumah di sini kan!"
  Seketika adik diam dengan bibir yang melancip dan tangan disendakapkan. Aku pun melipir pergi dengan pandangan mencari cicak di langit-langit.


***
To be continue...

0 comments: