Kekuasaan
adalah amanah dari allah, kekuasaan apapun itu! Salah satunya adalah
menjadi seorang pendidik atau guru. Karena seorang pendidik adalah
orang yang diberi kekuasaan oleh allah. Kekuasaan apa? yaitu bisa
sedikit menentukan nasib seseorang. menentukan nasib? Mungkin
terdengar berlebihan kan!? Tapi itulah kurang lebih ucapan salah
seorang dosen saya. Kalimat bercetak tebal di atas memang tidaklah
berlebihan sama sekali. Karena ucapan pendidik bisa mengubah cara
pandangan anak didiknya seumur hidupnya. Kalau kata orang Jawa GURU
adalah singkatan dari di Guguh dan ditiRU. Hebat sekali, kan pendidik
itu . Tidak sampai di situ
saja loh. Pendidik juga bisa menentukan nasib anak didiknya melalui
administrasi. Yup, melalui nilai akademik dan non akademik siswa.
Sahabat
saya (kebetulan seorang pendidik) pernah berkata “goresan pena
pendidik adalah goresan nasib dari tuhan.” Seram, kan!
Kenapa demikian? seorang anak didik bisa naik kelas atau tinggal
kelas karena goresan pena pendidik, seorang anak didik bisa diterima
atau tidak di Perguruan tinggi juga karena goresan pena pendidik,
seorang anak didik bisa diterima atau tidak pada suatu pekerjaan juga
karena goresan pena pendidik, berkat goresan pendidik peradaban
bangsa bisa berubah.
Dikarenakan
seorang pendidik sangat besar amanahnya untuk sebuah peradaban, maka
seorang pendidik sangat perlu mempelajari ilmu-ilmu tentang keguruan
dan pendidikan. Hal ini diperlukan karena setiap pendidik itu
memiliki psikologi berbeda-beda. Sebenarnya hal yang mendorong saya
untuk menulis tulisan ini adalah saya merupakan salah satu korban
pendidik yang tidak memahami pendidikan. Sebab kesalahan mendidik
bisa berakibat fatal karena sasaran pendidikan adalah manusia. Dampak
pendidik yang tidak mengenal ilmu pendidikan adalah lebih
mendahulukan ego, pilih kasih, banyak curhat saat di kelas (padahal
laki-laki), minta menangnya sendiri, mengajar sesukahati, mengajar
hanya untuk absen, kadang yang lebih parah lagi adalah memusuhi anak
didiknya, dll.
Tujuan
pendidikan adalah memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan akan
menyiapkan peserta didik yang memasuki masyarakat di masa depan. Oleh
sebab itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya
berorientasi ke masyarakat masa depan tersebut.
0 comments:
Posting Komentar