Salah satu pekerjaan raksasa yang tuntas kita kerjakan adalah membentuk negara bangsa Indonesia. Bayangkan besarnya pekerjaan ini yang dimulai puluhan tahun sebelumnya oleh Sutomo dan kawan-kawan melalui Boedi Oetomo. Lalu menular dan menjadi massif dimana-mana dan berujung pada Proklamasi Tahun 1945.
Proklamasi hanya eventnya. Tapi dibalik itu ada jutaan penggalangan dilakukan. Bayangkan besarnya -- jutaan warga di negara kepulauan, sebagian besar untuk terdidik, berbeda suku-- mereka bisa bersatu membentuk negara bangsa baru. Pada masa itu membentuk negara bangsa dari serpihan berbagai suku, lepas dari penjajah adalah konsep baru. Negara bangsa umumnya dibentuk eks-peradaban kerajaan.
Ketika negara bangsa ini terbentuk, bayangkan berapa besar penggalangan yg dilakukan?
Berapa rapat dan diskusi dilakukan?
Berapa pertempuran dikerjakan?
Berapa rapat akbar, mobilisasi massa dan kampanye dilakukan?
Dan berapa besar seluruh pekerjaan itu bila dinilai jadi proyek dan berapa nilai rupiah pekerjaan ini?
Pertanyaan sederhananya, dari mana dananya?
Apakah ada sponsor? Organisasi donor? CSR? Bantuan asing? NONE of them!
Pekerjaan raksasa ini dikerjakan para pendahulu kita dengan iuran kecil-kecil dari kita semua pula. Semua orang masa itu.
Lalu masihkah kita tidak percaya diri, bahwa bangsa ini tidak bisa membuat pekerjaan raksasa dengan iuran kecil-kecil kembali?
***
0 comments:
Posting Komentar