Alun-Alun Kota Malang

Alun-alun Kota Malang yang terus berbenah.

Gunung Banyak

Gunung Banyak lebih dikenal dengan nama Paralayang, Batu

Perhutani

Hutan Milik Perhutani Kab. Malang

Pelatihan SAR

Pelatihan dari tim tanggap bencana kota Malang

Jalan-jalan sore

Setelah seharian kuliah, kami putuskan untuk jalan-jalan sebentar.

Wisata Petik Jeruk

Di Wisata Petik Jeruk ini, pengunjung diperkenankan seperti pemilik kebun sendiri.

Terimakasih sudah berkunjung

Saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, mohon maaf jika banyak kurangnya dalam blog ini. Saya sangat berharap kritik dan saran dari Anda.

Kamis, 17 April 2014

Belajar Out Line

Out Line
_________________________________________________________________________________
Pelor Bridge

Pelor Bridge is an ex-train bridge at dutch colonial period.
  • Pelor Bridge is around Tapak Siring street.
  • Conditional of Pelor Bridge is very strong.
  • Attention public to Pelor Bridge has great care about condition of Pelor Bridge.
Finaly, I like passing Pelor Bridge, Because of no trafic jam
_________________________________________________________________________________
In Paragraph
Pelor Bridge
Pelor Bridge is an ex-train bridge at dutch colonial period, and it is being public crossings now. Location of Pelor Bridge is at around Tapak Siring street, and I think there are many students who know Pelor Bridge, because there are many boarding houses around pelor bridge and Pelor Bridge is conecting between boarding house and any University.
Condition of Pelor Bridge is very strong, since dutch colonial period until now there is no restoration or repair and still strong. Moreover public pay attention to Pelor Bridge well about condition Pelor Bridge, Like giving trafic lamp, bridge border, traffic sign etc.
Finay, I like passing Pelor Bridge, because of no traffic jam.
_________________________________________________________________________________

Picture of Out Line

Sabtu, 12 April 2014

Kutipan Habibie Dan Ainun

Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Saya tidak tahu apakah hidup kita di Jerman akan sulit atau tidak, apakah Ainun tetap bisa menjadi dokter atau tidak. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun.
Aku pun tidak bisa menjanjikan kalau aku selalu jadi istri yang baik, tapi aku berjanji akan menemanimu ke manapun kamu pergi
Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.
Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?
Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.
Kamu itu orang paling keras kepala dan paling sulit yang pernah aku kenal. Tapi jika aku harus mengulang hidupku, aku akan tetap memilih kamu.
Kebahagiaan dan kesedihan tergantung bagaimana kita menyikapinya!
Cinta dapat terlihat melalui teleskop, sedang cemburu hanya terlihat melalui mikroskop.
Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia & membuatmu berarti lebih dari siapapun.
Antara saya dan Ainun, adalah dua raga tetapi dalam satu jiwa.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku. .

Kamis, 10 April 2014

Morfologi Oh Morfologi

Hari ini, kamis 10 april 2014, Ku mulai hariku dengan sholat subuh, dan Aku pun juga melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan orang-orang pada umumnya setelah sholat subuh, walaupun telah mengerjakan sholat subuh di hatiku tetap merasa gelisah, karena Aku menyadari bahwa ada yang belum Aku kerjakan pada hari kemarin, Aku menyadari belum merangkum materi kuliah yang berjudul affixation pada mata kuliah morfologi. Hatiku pagi itu seolah memberi tanda, bahwa dosen pembimbing mata kuliah morfologi akan tidak absen dan akan menagih rangkumanku. "Hufss" bunyi suara nafasku yang keras, seolah nafasku berat pagi itu, Aku yakin penyebabnya bukan karena masih ngantuk, karena Aku menyadari ada ketakutan dipikiranku.

Niat datang pagi dan mencontek rangkuman milik teman-teman pun bermunculan bersamaan dengan rasa kebingungan. Tepat ketika aku melihat jam menunjukkan pukul 7.00 WIB pikiran yang takut ini tiba-tiba mengingatkanku dengan Mas Anam teman sekelasku. Tanpa sadar Aku berkata "Ah ke kos-kosanya Mas Anam saja, sekalian nyontek rangkuman." pada saat itu juga tangan kiriku reflek mengayuh HP di meja. Aku kirim sms pada Mas Anam untuk meminta izin datang ke kosnya. Pikirku Aku langsung mandi saja setelah sms, sambil menunggu balasan sms dari Mas Anam. Setelah mandi Aku bergegas meraih HP untuk melihat balasan sms dari Mas Anam. Dan ternyata tak ada satupun pesan masuk. Aku pencet-pencet HPku untuk mencari pesan masuk sekali lagi karena belum yakini. Dan memang tak ada satupun pesan masuk. Takut dan gelisah mulai merangkulku lagi saat Aku berkata dengan nada kesal "Mas Anam ini lagi ngapain sih."
Aku menunggu hingga pukul 7.45 WIB yang ternyata belum ada juga balasan sms dari Mas Anam, "menyebalkan" keluhku.

Karena sebelum mata kuliah morfologi ada jadwal kuliah profesi kependidikan pukul 8.00 WIB maka Aku putuskan untuk segera berangkat ke kampus saja. Sesampainya di kampus Aku langsung menuju kelas untuk menunggu teman-teman lain yang belum hadir, sekalian untuk mencari tempat duduk yang ideal untuk mencontek rangkuman morfologi. Aku langsung duduk setelah menemukan tempat duduk yang pas, tepat, aman dan nyaman. Karena Mas Sigit teman sekantorku pernah berkata "Posisi duduk menentukan prestasi" kalau dipikir-pikir benar juga sih hehe.

Ketika sedang nyaman duduk dengan kaki selonjor, tiba-tiba mataku tertuju pada Lismawati (anak transferan dari kampus lain yang ikut mata kuliah di kelasku) yang sedang lewat di sebelahku.
"Lis kamu sudah merangkum materi affixation?" dengan cepat Aku bertanya pada Lismawati.
Lismawati menoleh padaku, "sudah Luk" katanya.
Dengan cepat Aku bertanya lagi "Aku boleh pinjem gak?"
Dengan cepat Lismawati menjawab "gak boleh, Aku takut kalau rangkumanku ketahuan sama persis dengan milikmu."
Haduuuh, jawabanya membuatku semakin takut saja, sampai-sampai Aku berfikir tidak akan ada yang mau memberiku contekan dengan alasan yang sama.

Beberapa menit kemudian ada Yustina Nena (teman sekelasku dari Indonesia timur) yang baru masuk kelas.
"Selamat pagi semua" sapa Yustin kepada seluruh teman-teman di kelas.
Semua teman-teman menjawab sapaan itu termasuk Aku. HPku berbunyi tepat setelah Aku menjawab sapaan Yustin, tapi Aku tidak peduli karena hanya nada sms. Yustin nampak santai sekali, Aku yakin Dia sudah menyelesaikan tugas merangkum materi affixation. Aku berdiri dan menuju tempat duduknya, ketika Aku berjalan menuju tempat duduknya, Yustin menoleh padaku saat aku bekata "Yustin, Aku pinjam rangkuman affixationnya dong."
"Ya ampuuun Luk" kata Yustin.
Yustin membuka tasnya sambil bertanya "emang sampai mana rangkumanmu Luk?"
Sambil nyengir Aku menjawab "Aku belum mengerjakan sama sekali Yus."
"Ya ampuuun Luk, ngapain aja dari kemarin?" omelnya sambil menyerahkan beberapa kertas kepadaku.
"Keasikan baca novel Yus, Alur ceritanya lagi bagus" jawabku sambil nyelonong pergi ke bangkuku.
"Dasar Kau" kata Yustin dengan nada pelan.

Aku kembali kebangkuku dan mengeluarkan binderku, tanpa sadar mataku sedikit melotot bersamaan Aku menarik nafas dalam-dalam lewat mulut ketika Aku tahu bahwa yang harus dirangkum banyak sekali, apakah cukup waktu yang tersisah untuk menyalin semua rangkuman Yustin. Lagi-lagi Aku putus asa tapi tetap berusaha menulis, ketika sedang ngebut-ngebutnya menyalin tiba-tiba Vincentsius (ketua kelasku, berasal dari Indonesia timur) dengan suara yang sangat keras sekali berteriak "Hey, dosen mata kuliah profesi kependidikan tidak dapat hadir hari ini."
Seketika lega nafasku mendengarnya, itu artinya Aku punya waktu tambahan untuk menyalin rangkuman milik Yustin.

Setelah Vincentcius berteriak, Aku hanya serius menunduk untuk menyelesaikan rangkuman, tak terasa menulisku semakin cepat sekali, ketika sedang asik menyalin rangkuman datanglah Anisa (teman sekelas, anak jawa), beberapa saat kemudian datang Maidah dan Linda (teman sekelas, anak jawa). Mereka pasti duduk tidak jauh denganku, karena yang kami rasakan adalah Kami lebih nyaman dan nyambung jika duduk bergerombol sesama orang jawa (bukan egois ya, ini adalah masalah HAK ASASI MANUSIA, lagi pula kami juga bergaul dengan selain anak jawa dalam kategori sering). Masing-masing dari Mereka datang dengan ceria dan sedikit berisik, hemm tapi Aku lebih nyaman dan senang jika mereka terus seperti itu. Keceriaan ketiga wanita sahabatku ini rupanya karena sudah mengetahui bahwa dosen mata kuliah profesi kependidikan sedang tidak bisa hadir.

Mas Anam belum juga datang di tengah-tengah keceriaan Kami. Tapi Aku tak peduli, dengan semangat sekali Aku menyalin rangkuman affixation milik Yustine. Anisa dan Linda ternyata juga sedang bingung mencari contekan, mereka juga sedikit mencontek rangkuman milik Yustin namun hanya contoh-contohnya saja. Bedanya Mereka dengan Aku dalam masalah contek-mencontek adalah kalau mereka sudah mengerjakan 89% dan Mereka hanya mencontek yang perlu ditambahkan dalam rangkuman Mereka sendiri. Sedangkan Aku, 100% belum mengerjakan dan 100% nyontek. Jadi walaupun mereka baru datang, tapi dengan sekejap Mereka telah menyelesaikan rangkumanya.
Tiba-tiba "Luk coba lihat bentar lembar rankumanku yang pertama" kata Yustin sambil menepuk pundakku.
Aku serahkan semua rangkumannya kecuali lembar yang terakhir sambil berkata "tinggal halaman terakhir saja kok Yus."
"Cepat kali kau menulis?" kata Yustin dengan nada orang Indonesia timur sambil berlalu meninggalkanku.

Alhamdulilah yah sesuatu, akhirnya Aku berhasil menyelesaikan rangkuman materi affixation. Rangkuman Yustin juga sudah Aku kembalikan. Lega rasanya, seolah kehilangan beban banget. Kemudian Vincentcius berteriak lagi dengan dialek orang Indonesia timur "yang mau kumpul itu tugas structure dari Ibu Rita ke Saya sekarang eee."
Aku langsung kaget "looh ada tugas lagi?" kataku.
Beberapa saat setelah Vincentcius memberikan pengumuman. datanglah Mas Anam sambil berkata "tidak ada dosen toh?"
"Iya" jawab Anisa.

Singkat cerita, Aku dan Mas Anam mengerjakan tugas structure, kalau ketiga wanita teman saya ini sudah selesai mengerjakan tugas structure saat Aku sibuk merangkum tadi. Setelah mengerjakan tugas dan menyerahkanya kepada Vincent, rupanya ada kabar bahagia lagi, yaitu dosen morfologi juga tidak dapat hadir. Sumber kabar ketidak hadiran dosen ini dari kelas sebelah, yang memang dosen morfologi sedang tidak bisa hadir di kelas Mereka. Betapa senangnya seisi kelas, Aku saksikan banyak sekali muka merona kebahagiaan di kelasku, bahkan banyak yang sudah memutuskan untuk pulang, bahkan Linda juga mengajak Aku dan teman-teman yang lain untuk pulang. Tapi feelingku menyatakan ketidak benaran tentang kabar tidak hadirnya dosen morfologi itu. Aku buka tasku untuk mengambil novel, kulihat HPku disebelah novelku. Aku ingat sepertinya tadi ada SMS. Aku buka kunci tombol HP dan aku lihat pesan masuk. Ternyata SMS dari Mas Anam yang menyampaikan bahwa Mas Anam juga baru merangkum tadi pagi dan kemungkinan datang terlambat. Kebiasaanku dan Mas Anam jika ada sms selalu dibalas walaupun telat banget, lama, basi, penting atau bahkan sangat tidak penting. Aku balas sms Mas Anam dengan kata "Okey :)".
Walaupun Mas Anam ada di depanku, Aku wajib balas smsnya. Padahal tinggal ngomong langsung bisa, karena itu adalah aturan diantara Kami. Tak lama kemudian Mas Anam senyum sambil menoleh ke arahku karena telah melihat isi pesan masuk di HPnya.

Suasana bahagia menyelimuti kelas, tapi Aku tetap tidak tenang karena hatiku sejak tadi pagi menyatakan bapak dosen morfologi akan hadir. Aku lihat banyak teman-teman yang sudah keluar kelas. Lama-lama Aku pun juga ingin meninggalkan kelas, namun ketika Aku akan berdiri untuk keluar kelas, tiba-tiba Jefri sebagai ketua kelompok pemateri hari itu berkata "Kita presentasi sendiri saja, kalau ada pertanyaan yang tidak bisa Kami jawab, Kita tampung dulu dan Kita ajukan ke bapak dosen minggu depan."
"Okelah" batinku.
Semua teman-teman di luar kelas mulai banyak kembali masuk kelas karena ucapan Jefri.

Ketika presentasi yang di sampaikan sekitar 12%, tiba-tiba "Pak Munawir" nama dosen morfologi itupun banyak disebutkan oleh teman-teman sekelas dengan nada berbisik yang berisik. Feelingku nyata rupanya, terlihat dari kaca jendela kelas beliau berjalan menuju kelasku. Dosen morfologi itu pun masuk kelas dengan berjalan sangat santai sekali sambil sedikit mengerutkan dahinya. Saat itu pula Aku merasa nafasku semakin berat dan dihinggapi rasa takut walaupun Aku sudah merangkum. Saat itu Aku hanya memikirkan rangkumanku yang akan dikoreksi oleh Bapak Munawir akan diterima atau tidak.

Setelah mengumpulkan rangkuman dan dikoreksi oleh Bapak munawir, semua rangkuman dibagikan kembali dan yang rangkumannya tidak dikembalikan oleh Bapak Munawir maka Dia dalam masalah besar. Rangkuman yang tidak dikembalikan akan diintrogasi habis-habisan oleh Bapak Munawir. Waktu itu Aku lihat teman-teman sudah banyak yang menerima rangkumannya, termasuk Maidah, Anisa, Linda, dan Mas Anam. Banyak sekali raut muka syukur dan senang karena rangkumanya dapat mereka terima kembali. "Sial Aku hari ini" batinku, Aku semakin gelisa. Aku berkata pada Mas Anam dan linda "kayanya hari ini Aku kena deh". Dahiku mulai berkieringat dingin, bahkan kedua tanganku sudah gemetaran sambil memegang binder, pipiku serasa panas, dan seolah paru-paruku tak mampu menarik nafas panjang. Keadaan seakan mencekam bagiku.

Pak Munawir hanya diam dan melihat proses pembagian tugas rangkuman, Waktu itu Aku lihat Yustin sangat senang sudah menerima rangkuman miliknya. "kenapa rangkumanku tak di kembalikan ya? apa karena tulisannya jelek? apa karena tulisanku susah dipahami?" Aku bertanya-tanya dan menduga-duga dalam hati. Dalam suasana tangan gemetaran itu tiba-tiba Pak Munawir berkata santai. "Nama yang Saya panggil silahkan acungkan tangan dan tunjukkan kepada Saya rangkuman yang sudah Kalian terima kembali, jika belum menerima rangkuman kalian cukup berkata "belum menerima" saja, Paham?". "Paham Pak" Seluruh Kelas menimpali. Pak Munawir langsung membuka jurnal absensi dan memanggil mahasiswa dengan nomor urut pertama. Bersamaan dengan Pak Munawir memanggil Mahasiswa dengan nomor urut Pertama, wajahku sedikit memutih alami dan seolah terasa tidak ada darah mengalir dikedua kakiku.

ketika sudah semakin dekat dengan nomor urut absensiku serasa jantungku berdetak lemah. Tiba-tiba terasa pukulan dari belakang dikepalaku, dan . . . . . . . . . . . . .

Karena alasan tertentu Akan saya lanjutkan ketika semester 6 atau 7 . . . .
yang jelas this story just learn to make emotional karakter, to be continued, Assalamu'alaikum :)
cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan namatempat, waktu dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Tapi kalau mirip banget maapin ane, ane gak sengaja. (︶_︶メ)

Minggu, 06 April 2014

Jejak Kecilku yang Hilang

Waw, Saya baru tahu, ternyata kota Malang adalah kota yang layak huni no. 5, pantas saja banyak orang yang datang ke Malang hanya untuk mencari tempat tinggal. Selain layak huni, ternyata kota Malang juga kota yang baik untuk berbisnis, maklum, pendatang dikota malang selalu naik tiap tahunnya, pantas saja banyak investor yang membangun hotel-hotel, penginapan, tempat wisata, dan yang paling terbaru adalah apartemen, sedangkan warga lokal banyak yang membangun kontrakan, kos-kosan, ruko dan warung-warung.
Sehingga pembangunan-pembangunan di kota Malang sangat pesat sekali, therefore, banyak sekali lahan-lahan tempat Saya bermain sewaktu kecil dulu HILANG, disini Saya ingin bercerita tentang kampung Saya, yaitu kampung Kedawung, tepatnya Kedawung gang IX, rumah saya dekat dengan gang masuk kampung, dekat dengan jalan raya yang menghubungkan wilayah sekitar Malang timur dan jalan soekarno hatta, sebetulnya rumah saya dahulu berada di tengah-tengah kampung kedawung ini, namun karena tuntutan ekonomi, rumah Saya yang berada di tengah-tengah kampung kedawung ini terpaksa dijual oleh bapak, sayang sekali memang, tapi apa boleh buat. Banyak sekali memory saya tentang kampung ini, tapi ketika Saya kembali dari sekitar 5 tahun saya meninggalkan kampung ini, semuanya berubah. Banyak sekali teman-teman Saya yang hilang dari kampung ini, banyak tempat-tempat Saya bermain yang hilang dan juga mulai banyak rumah-rumah kumuh dipinggiran sungai.
Semua teman Saya  rata-rata menghilang dikarenakan keluar Malang untuk mencari pekerjaan, begitu sulit mencari pekerjaan di kota yang semakin padat penghuni ini, persaingan bukan hanya ketat tapi juga kotor, itu artinya sejak Saya kembali kekampung ini, Saya tidak lagi memiliki teman. Keseharian saya hanyalah bekerja dan setelah bekerja Saya hanya lebih banyak di kamar, jika hari libur kerja maka Saya adalah penghuni kamar sejati sehari itu, sampai-sampai Ibu saya sering menyuruh saya keluar kamar hehe... yang kowar-kowar malah Ibu, soalnya kata Ibu pamali cowok sukanya di kamar aja, hadeeh, katanya itu sifat cewek, jadi cowok tidak boleh lama-lama di kamar.
Suatu hari Saya menuruti perkataan Ibu, Saya putuskan untuk jalan-jalah di kampung dalam saja, dan benar saja apa yang Saya prediksikan, banyak sekali penghuni baru di kampung ini yang tidak Saya kenal, mereka begitu acuh, membuat Saya semakin malas keluar rumah saja, jiwa sosial di kampung ini semakin hilang, seluruh sampah rumah tangga dibuang di sungai, mereka hanya diam melihat jalan bahkan halaman mereka kotor, sejak Saya kembali ke kampung ini saya menyaksikan belum ada acara kerja bakti seperti dahulu yang sering digembor-gemborkan sewaktu Saya berumur belasan, begitu kotor kampung ini sekarang.
Saya juga sempat memfoto beberapa tempat di kampung ini ketika saya menyusurinya, berikut foto dan penjelasannya :
hemm inilah pohon bambu yang tersisah, karena hanya satu-satunya pohon bambu disini Saya menyebutnya monumen kejayaan bambu, dulu tempat ini adalah deretan pohon bambu seperti hutan bambu gitu lah, dulu ada banyak sekali burung khas yang tinggal di daerah hutan bambu ini, warnanya hitam dan putih, kakinya saja yang berwarna orange, teman-teman Saya menyebutnya burung ketruwok, tapi sekarang sudah punah, bahkan pohon-pohon bambu tempat tinggal burung ketruwok ini juga sudah hilang dan berganti rumah-rumah warga,
to be continued

Sabtu, 05 April 2014

Jembatan Pelor

Jembatan Pelor adalah bekas jembatan kereta api pada zaman kolonial belanda, dan sekarang jembatan ini beralih fungsi menjadi jembatan penyebrangan warga, jembatan ini melintas dari kampung tapak siring sampai melintas di sungai berantas, kebetulan Saya adalah railfans, jadi saya sangat suka membicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan kereta api, termasuk tentang jembatan pelor, jembatan pelor ini kondisinya sangat kuat sekali, mulai dari pondasi, rangka baja dll masih tetap utuh.
Sebenarnya jembatan pelor ini dulunya lumayan panjang, karena lereng sungainya juga begitu luas, tapi sekarang sebagian rangka jembatan telah hilang, apa lagi dibagian selatan jembatan pelor ini, hanya tersisa pondasi jembatan saja, itu semua karena semakin padatnya pemukiman penduduk disekitar sungai berantas ini.
Saya sering membayangkan kalau saja jalur kereta api masih aktif dijembatan pelor ini, mungkin saya akan sering hunting foto di jembatan ini. Terkadang ketika Saya melintas di atas jembatan pelor ini dan menengok ke bawah, rasanya Saya sangat ingin menaiki kereta api yang melintasi jembatan pelor ini.
Jembatan ini sangat bersejarah bagi saya, karena jembatan ini adalah satu-satunya jalur alternatif untuk menuju MTD, area Ijen, MOG, Stadion, Matos dll, karena waktu itu saya masih belum punya motor, jadi kemana-mana masih jalan kaki terus deh :D hihi
Saking bersejarahnya, kalau disuruh membuat karangan cerita, outline, topic sentens dll pasti yang Saya ceritakan adalah jembatan pelor ini, saya juga membuat outline dalam bahasa inggris mengenai jembatan ini, insyaallah kalau ada waktu akan Saya buatkan linknya pada post ini.
Sayangnya saya tidak punya foto jembatan ini, tapi untung saja ada pak Machmud Junus, koleksi foto panorama kota malangnya begitu banyak, jadi saya bisa pinjam fotonya :) hehe, pak Machmud Junus ini juga membahas mengenai jembatan pelor loh di blognya, yaitu machudjunus.wordpress.com
Berikut foto-foto jembatan pelor dari segala sisi :) hehe
dari arah kampung tapak siring
dari bawah
bekas pondasi yang masih utuh
to be continued, Assalamu'alaikum

Kamis, 03 April 2014

Morphology

Morfology adalah komponen bahasa yang mempelajari tentang pembentukan kata.

~Fungsi Morphem:

  1. Derivation ~> perubahan kata (dan maknanya) dengan diberi imbuhan.
    contoh = Develop ~> Development
  2. Inflection morphem ~> perubahan kata dengan diberi imbuhan, namun tidak mengubah makna kata.
    contoh = I speak english ~> I'm speaking english
~Jenis Morphem:
  1. Free morfem: kata yang memiliki makna walau berdiri sendiri.
  2. Bound morfem: kata yang tidak memiliki makna jika berdiri sendiri.
    contoh: happiness ~> happy adalah free morfem, dan ness adalah bound morfem.
~Word fornation process:
  • Borrowing: proses pembentukan kata dengan adaptasi dari bahasa lain.
    contoh:
    ~ "definisi" dari "definition"
    ~ "televisi" dari "television"
  • Coinage: pembentukan kata yang baru tanpa memperhatikan proses pembentukan kata.
    contoh:
    ~ Rinso ~> untuk menyebut semua jenis dan merek deterjen.
    ~ Aqua ~> untuk menyebut semua jenis dan merek air mineral.
  • Compounding:  proses pembentukan kata dengan mengkombinasikan dua kata yang masing-masing memiliki arti menjadi satu arti.
    contoh:
    ~ Foot : kaki dan Ball : bola ~> tapi jika disatukan (football) memiliki arti yang baru yaitu sepak bola.
  • Blending: proses pembentukan kata  dengan mengkombinasikan dua atau lebih kata menjadi satu kata.
    contoh:
    ~ Branch ~> pengkombinasian dari dua kata, yaitu breakfast dan lunch.
    ~ Warteg ~> pengkombinasian dari dua kata, yaitu warung dan tegal.
    ~ Warnet ~> pengkombinasian dari dua kata, yaitu warung dan internet.
  • Clipping: proses pembentukan kata dengan cara satu kata penuh dipotong
    contoh:
    ~ kata Lab ~> dari Laboratorium
    ~ kata Prof ~> dari Professor
    ~ kata Demo ~> dari Demonstration
  • Back formation: proses pembentukan kata dengan cara mengurangi imbuhan dari kata awal (menentukan noun untuk membentuk verb), back formation ini mengubah kelas kata dan maknanya.
    contoh: biasanya dari kata benda (noun) menjadi kata kerja (verb)
    ~ Donation menjadi Donate
    ~ Option menjadi Opt
    ~ Editor menjadi Edit
  • Acronym Word Procession: proses pembentukan kata dengan disingkat.
    contoh:
    ~ CPU dari Central Processing Unit

Daftar Pustaka
~ Ceramah Pengenalan Morfology, dipagi hari yang masih ngantuk (kamis, 13 maret 14, at IBUM) Pak Munawir Hadi.

Rabu, 02 April 2014

Auto Sugesti

Kebahagiaan adalah satu-satunya hal yang baik. Disinilah tempatnya. Sekaranglah waktunya. Jalan untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan membantu membahagiakan orang lain.

~Robert G. Ingersoll

_____________________________________________________

Apapun yang bisa digagas dan diyakini pikiran manusia, bisa dicapainya.

-Napoleon Hill

Tuan Rumah Makan Pagar

"Pagar makan tanaman" adalah istilah yang sering kita dengar, tapi kalau "tuan rumah makan pagar" ya istilah Saya di rumah, soalnya di rumah ada pagar tanaman yang biasanya dipetik Ibu, pagar tanaman itu adalah ketela pohon, batang ketela pohon ini memang ditanam agak panjang, karena tujuan awalnya memang untuk bikin pagar tanaman.
Kefadholan pagar tanaman ini adalah bisa menjadi andalan masakan dapur ketika pemasukan Ibu lagi minim, adapun ketelanya tidak bisa dimakan, karena daunnya sering dipetik, semakin sering daunnya dipetik maka kualitas ketelanya akan semakin buruk, sebenarnya masih bisa dimasak tapi rasanya sangat tidak enak sekali.
Kalau pagar tanaman di rumah Saya memang sudah diniati tidak memanen ketelanya, hanya mengambil manfaat daunnya, berikut gambar pagar tanaman tersebut (kebetulan abis dipetik semua) :
(Rabu, 2 April 14, 15:20, sambil ngantuk, at priod ketegangan menjelang tgl 9 April 14)

Selasa, 01 April 2014

Prohibition Plant

Wowww, Ibu saya memiliki tanaman larangan, kenapa saya sebut tanaman larangan? karena sangat dilindungi sekali oleh Ibu saya hehe, yang artinya, jika tanaman ini ada yang berani merusak maka Ibu bisa murka, dan kalau tanaman ini dijaga bersama secara baik-baik berarti Ibu ridho, karena menyangkut ridho dan murka Ibu, maka hukumnya berat kalau berani macam-macam yang berakibat merusak tanaman ini, karena ridhonya orang tua itu ridhonya Allah, dan murkanya orang tua itu murkanya Allah, maka hukumnya setara dengan Malin Kundang yang durhaka jika berani macam-macam yang berakibat merusak tanaman ini, maka menurut saya tidak berlebihan jika tanaman ini saya beri nama "Tanaman Larangan", karena berani sama tanaman ini berarti mendapat dosa besar disisi Allah :)
emang tanaman yang dilindungi oleh perundang-undangannya Ibu itu seperti apa sih? berikut tanaman larangan milik Ibu.
tarraaaa...!, hanya sebuah pohon strowbery!, ehh.. salah, yang bener cuma sebuah pohon pepaya.
berikut daun pucuknya, tapi gak bisa dibuat teh loh daun pucuknya :p
saking dilindunginya, semua ayamnya Bapak pada gak berani gigit daunnya, padahal semua daun disekitar Tanaman Larang ini pada dirusak dan dimakan oleh ayamnya Bapak, tapi khusus tanaman larang ini, semua ayamnya Bapak pada gak berani gigit daunnya, walaupun tanaman larangan ini diberi pagar sama Ibu, tapi tetap saja daun Tanaman Larangan ini bisa menjulur keluar pagar (lihat gambar diatas), yang artinya memungkinkan untuk digigit ayamnya Bapak kan.
Berikut contoh tanaman yang dirusak dan dimakan ayamnya Bapak:

Sebenarnya, there are many story at my gardening, but i sleepy. -__-
ok, to be continued. . . .but in part
#waktu terbatas. Assalamu'alaikum :)

Warisan Sosial dan Fisik

Anda adalah total keseluruhan  dua faktor utama, yaitu warisan dan lingkungan. Anda mungkin tidak punya pilihan soal bagaimana Anda lahir, tapi Anda bisa membangun pembawaan yang kuat dan mengatasi kelemahan. Anda MAMPU mengubah lingkungan, pikiran, makna dan tujuan hidup. Semua terserah ANDA. Masalahnya sekarang , apakah Anda INGIN? Jika ya, Anda pasti BISA.

If you think can, you really can.

#nemu di script PHP ku

(selasa, 1 april 14, 16:00pm)