Alun-Alun Kota Malang

Alun-alun Kota Malang yang terus berbenah.

Gunung Banyak

Gunung Banyak lebih dikenal dengan nama Paralayang, Batu

Perhutani

Hutan Milik Perhutani Kab. Malang

Pelatihan SAR

Pelatihan dari tim tanggap bencana kota Malang

Jalan-jalan sore

Setelah seharian kuliah, kami putuskan untuk jalan-jalan sebentar.

Wisata Petik Jeruk

Di Wisata Petik Jeruk ini, pengunjung diperkenankan seperti pemilik kebun sendiri.

Terimakasih sudah berkunjung

Saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, mohon maaf jika banyak kurangnya dalam blog ini. Saya sangat berharap kritik dan saran dari Anda.

Sabtu, 31 Mei 2014

Pengen cinta? Usaha dong!

Saat seseorang jatuh cinta, hormon feromon memenuhi dirinya. Sayangnya, hormon cinta ini konon cuma berusia dua tahun saja. Itulah sebabnya, pasangan yang tidak berupaya memupuk cintanya, akan menemukan cinta yang kemarau setelah dua tahun pernikahan. Pelukan, keinginan untuk memahami dan berbagi, serta kerelaan mengalahkan ego yang terus-menerus dilakukan akan melahirkan hormon baru, namanya oksitosin. Hormon ini bekerja sangat smooth, namun kemampuannya mengikat cinta jauh lebih dahsyat ketimbang feromon. Usia oksitosin sepanjang usia pemiliknya.
Kukira, penelitian ilmiah ini membuktikan tesis yang sudah lama berlaku di kalangan orang tua-tua.
'Cinta datang karena diusahakan'
Bagi orang muda, tesis ini dibalik menjadi
'Pengen cinta? Usaha dong'
Dan perlu ditegaskan, tesis ini bukan hanya untuk laki-laki saja atau sebaliknya.
Tesis ini tidak memandang gender :)
Sekali lagi! Pengen cinta? Usaha dong.

Selasa, 27 Mei 2014

Jawaban untuk Mu yang Selalu Mengganggu Preferensiku

Selasa, 27 mei 2014, jam 22:56. Tulisan ini untuk teman-teman kampus saya, supaya lebih memahami tentang diri saya. Terutama, temanku yang menurutku dan menurut semua orang "Berdarah Biru".

Berikut penjelasan saya. Penjelasan ini bukan murni dari pikiran saya pribadi, tapi juga dari Mba Sket, yang kebetulan bernasib hampir sama dengan saya. Saya rasa, saya perlu menjelaskan hal ini, walaupun sebenarnya solusi untuk masalah ini cukup gampang, yaitu cari teman lain.
"Hemm..., kenapa sih, setiap kali ketemu kamu selalu pakai celana kain? Gak punya celana jeans ya?"
"Aduh, kamu itu kemana-mana selalu pakai tas ransel! Isinya apa sih?"
"Kok kamu gak terima dia? Apa karena dia kayak gitu? Lebay banget sih pake pertimbangan bertele-tele"

Kutipan diatas adalah hal-hal yang mungkin sering kita lakukan. Kita kerap tidak sadar memaksakan preferensi kita terhadap orang lain yang mungkin punya pandangan juga terhadap preferensi kita.

Preferensi berasal dari bahasa inggris yaitu prefer yang artinya 'memilih' atau 'lebih suka'
dari wikipedia menyebutkan bahwa preferensi atau selera adalah sebuah konsep, yang digunakan pada ilmu sosial, khususnya ekonomi. Ini mengasumsikan pilihan ralitas atau imajiner antara alternatif-alternatif dan kemungkinan dari pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan kesenangan, kepuasan, gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada. Lebih luas lagi, bisa dilihat sebagai sumber dari motivasi. Di ilmu kognitif, preferensi individual memungkinkan pemilihan tujuan/goal.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, Preferensi (1) (hak untuk) didahulukan dan diutamakan dp yg lain; prioritas; (2) pilihan; kecenderungan; kesukaan

Yah pada intinya preferensi itu semacam kesukaan atau kecenderungan gitu deh....

Seperti disinggung ditas, mungkin dalam pergaulan kita sehari-hari kita gak sadar sudah meremehkan preferensi orang lain, atau bahkan memaksakan selera kita ke orang lain. Orang lain gak suka pakai jeans, suka pakai tas, dibilangin "Gak punya celana" atau "Rugi kamu kerja tapi gak modis" kalo yang barusan nih sering aku dapet :v padahal aku gak ngerasa rugi tuh, biasa saja hihi. Preferensi itu kan tergantung sudut pandang. Kita gak bisa menilai preferensi orang lain pakai sudut pandang kita, jadinya ya kayak gitu kesannya 'ngece'

Termasuk dalam menilai preferensi orang lain dalam memilih jodoh, orang yang memilih jodoh/menikah itu kan sudah pada dewasa, udah bisa mikir gitu, tentu saja mereka memilik pertimbangan-pertimbangan atau minimal alasan lah ketika memilih. Alasan itu bisa jadi berupa list-list kriteria yang seabrek ngalah-ngalahi menu makan di warung nasi padang, atau bisa jadi cuma alasan yang simpel "karena dia lucu, jadi setidaknya kalau hidup saya susah saya masih bisa tertawa bersamanya"

Nah..., semua itu preferensi mereka, dan kita gak punya hak buat menjudge bahwa preferensi kita lebih baik dari mereka, atau bahkan membuat mereka menjadi inferior dengan pilihannya. Hati-hati saja (sekali lagi) jika tanpa sadar saat menyampaikan preferensi kita,  malah membuat orang lain merasa minder atau merasa buruk dengan alasan pemilihannya. Padahal sebenarnya dalam perkara jodoh itu skenario Allah, mau seperti apapun alasan kita memilih, Allah lebih punya Alasan yang tidak kita tahu.. mau sehebat apapun alasan atau kriteria kita dalam memilih jodoh, Allah lebih paham alurnya. Banyak kasus mereka yang menikah jauh dari kriteria yang dahulu pernah mereka tuliskan, itu karena Allah lebih paham alasannya.

Saya kira ini bukanlah adab yang baik jika membuat orang lain merasa minder dengan preferensinya. Kecuali jika kasusnya itu apabila preferensi yang dia punya melanggar norma-norma agama, kesopanan, kesusilaan, dan semacamnya.

Jumat, 23 Mei 2014

Catatanku dari KELAS ONLINE BIMBINGAN MENULIS NOVEL

Cintai Naskah Lama Kita, Bagian 2

Pemateri kelas ini adalah Bunda Zahra A. Harris

Saat naskah cerpen atau novel selesai ditulis 5-10 tahun lalu, misalnya, coba ingat-ingat apa saja yang saat itu sedang menjadi tren. Masih akuratkah dengan situasi saat ini?
Misalnya:

  1. Pada era awal tahun 2000-an dan jauh sebelumnya, jejaring sosial yang sedang booming hampir bisa dipastikan adalah mIRC dan ICQ. Baca lagi apakah dalam naskahmu masih memuat kutipan chat kedua aplikasi itu. Jika memang memungkinkan (misalnya benar-benar sedang membuat flashback/alur mundur), ICQ, Friendster, atau mIRC boleh saja dibawa-bawa. Namun, jika setting waktu novelmu akhirnya harus diubah secara keseluruhan menjadi tahun 2015, tentunya tetap mencantumkan ketiga label itu bisa jadi membuat pembaca terbahak dan mengomel, "Sebenernya ni penulis lahir taun kapan sih? Ini maksudnya Tweps kalee,"
  2. Ada beberapa 'dialek' yang hampir pasti hanya 'berlaku' di masa tertentu. Pikirkan lagi untuk tetap menggunakan selorohan seperti "si doi, doski, lah yaaa, anak metal, gape", dan masih banyak lagi sejenisnya untuk tetap ada dalam naskah dengan setting waktu terkini.
  3. Jika naskah jadulmu chicklit atau ladlit, pikirkan lagi apakah ponsel Samsung pholiponic atau Acer Aspire One Core 2 Duo masih cukup pantas dijadikan simbol kekinian saat sedang merombak setting waktunya menjadi tahun 2016? Apakah printer Laserjet 5L yang begitu dahsyat di tahun 90-an masih jadi andalan untuk menggambarkan setting kantor yang modern milik tokoh utama?
Terlepas dari itu semua, bukan berarti kita dilarang mencantumkan merk-merk atau software atau social media yang sedang tren saat naskah ditulis karena khawatir saat terbit nanti mereka sudah tak lagi up to date. Apalagi, konon cerita berjenis metropop memang sengaja merekam tren-tren yang sedang ada pada masa itu walaupun 5-10 tahun lagi bisa jadi hal yang agak menggelikan buat sebagian orang. Karena itu, tulislah apa yang sedang tren saat ini sebaik mungkin dan kirimkan segera agar makin cepat diterbitkan dan dapat memuaskan pembaca pada masanya.
(bersambung)

Kamis, 22 Mei 2014

Wisata Petik Jeruk

Postingan ini melanjutkan postingan yang berjudul Anam's Birthday. Jika belum membacanya klik di sini

Setelah prosesi acara ultahnya mas anam yang seru banget, kita langsung menuju ke Wisata Petik Jeruk. Saya pinjam motornya Linda. Saya berkendara sendirian, yang artinya saya tidak dapat mendokumentasikan perjalanan ke Wisata Petik Jeruk. Yang jelas, selama perjalanan pemandanganya bagus banget.

Setiap rencana memang ada faktor yang menggagalkannya, termasuk rencana kami untuk mengunjungi Wisata Petik Jeruk kali ini. Acara kami ini hampir gagal karena adanya jalan ditutup oleh petugas Dinas Perhubungan Kampung (maksutnya Linmas Kampung, tapi biar keren saya panggil petugas Dishub aja hehe). Untung saja, salah satu dari petugas Dishub Kampung itu memberi kami saran untuk ke Wisata Petik Jeruk yang lain. Kami diperintahkan untuk mengikuti pengendaraan motor yang kebetulan lewat membawa rumput. Kata petugas Dishub kampung tersebut, orang yang mencari rumput itu adalah salah satu anak buah dari pemilik kebun jeruk. Dan akhirnya, daripada acara kami gagal, sebaiknya kami ikuti saran petugas Dishub tersebut.

Ucapan petugas Dishub itu ternyata benar, Hem..., betapa senangnya hati kami. Bibir kami mulai merekah karena kami merasa sedang berada di jalan kebenaran (Ais.... Jalan kebenaran, kaya agama aja, maksutnya tidak sesat gitu deh.). Akhirnya kami melihat plakat yang bertulis "Pengurus Petik Jeruk" dan backgroundnya gambar jeruk minim jeruk (bukannya iklan loh ya!)

Kami meminta izin untuk diantarkan ke kebun jeruk mereka, orangnya sangat baik banget lagi. kami diberi satu keranjang dua dua pisau untuk keperluan bunuh diri, ehh keperluan petik jeruk maksutnya. Woaw..., ternyata jarak antara rumah dan kebun mereka lumayan jauh juga, jalannya juga kecil banget.

Saat mengendarai motor, dari jauh saya melihat pemilik kebun jeruk membuka pintu gerbang kebunnya (sebenarnya cuma pintu pagar dari bambu sih, tapi lagi-lagi biar keren saya sebut Pintu Gerbang, lagi pula malu dong! Wisata kok masuk pagar kandang ayam). Setelah saya masuk gerbang tersebut asri banget (maklum, orang kota jarang liat daun.)

Ketika di lokasi petik jeruk yang kami lakukan adalah kelakuan TIDAK MAU RUGI BAYAR. Hem..., bisa dibayangkan kan apa yang kami lakukan? Kami memetik secara acak dalam jumlah banyak, memanjat, memotong kan ranting-ranting, bahkan sebagian prilaku merusak pohon juga kami lakukan (tapi tidak sengaja), sebagian bertugas mencari jeruk dan sebagian bertugas mencicipi rasa jeruk. Bahkan saya dengan Fandi sempat keluar dari batas wilayah kebun petik jeruk, saking pingin dapat yang warna kuning soalnya hhe.

Berikut adalah dokumentasi para juri yang sedang beraksi mencicipi jeruk.

Tukang jagal jeruk yang biasanya jeruk makan jeruk.

After look for orange (gak kalah mesrah kan, walaupun aku sedikit agak jijik)

Untuk foto-foto yang lain nyusul yah :) lagi lemot kagak karuan nih ... please wait a view minute

Selasa, 20 Mei 2014

Anam's Birthday

Hari sabtu malam saya diSMS Linda.
Luck, ayo besok minggu ikut ke Wisata Petik Jeruk!  Li
Maaf Lind, kayaknya gak bisa. Motorku gak bisa dibuat jalan tanjakan.  Lu
Pakai motorku, Kita boncengan aja!  Li
Hehe, aku gak enak Lind.  Lu
badanku seketika merinding, karena ada pobia dalam diri saya, yaitu Tiiit (maaf, harus saya sensor).
Ya udah kalau gitu, padahal gak ada lo gak rame.  Li
Hehe, ngomong-ngomong kamu sudah kerjain tugas listening belum?  Lu
Belum Luck, kamu sendiri udah?  Li 
Hhee, sebetulnya aku pengen nyontek kamu Lind  Lu 
Dasar, ya udah aku kerjain dulu, ntar aku kirim ke kamu kalau udah selesai.  Li
Mantap Lind, ocre tak tunggu.  Lu 
Sambil menunggu Linda, saya putuskan untuk mengerjakan sendiri semampu saya. Dan ternyata, saya tidak paham apapun dan telinga saya malah sakit "Huh" teriak saya karena kesal. Saya jadi bingung harus ngapain untuk menunggu contekan dari Linda. "Krik-krik" suara jangkrik mengingatkan saya pada naskah saya yang mangkrak, akhirnya saya putuskan untuk menggarap naskah saya sambil menunggu komando dari Linda. Tarraaaa, sampai pukul 00:21:59 Linda belum juga sms saya. Ngerasa dibohongi Linda, saya langsung buka sosmed. lebih tepatnya Facebook dan Twitter. Saya ingin curhat di Facebook dan Twitter, tapi apa yang saya temukan? Sebuah tulisan As Shoumie Acatzue Birthday tomorrow. Wow. "As Shoumie Acatzue" adalah nama alay Faceboknya Mas Anam.

Widih, kalau gitu besok saya harus ikutan ke Wisata Petik Jeruk deh! Pasti ada acara special nih. Persiapan buat besok apa ya? Emm..., tidur aja deh, biar besok bisa bangun pagi Batin saya.

Ketika selimut sudah mendekapku sempurna, HPku tiba-tiba berbunyi keras "Clotclot cletclot clotclet clot clotclet clot" (udah jangan komentar, itu HP saya, jadi ringtonenya juga terserah saya dong). Saya lihat jam sudah menunjukkan pukul 00:24:59. Langsung saya raih HP berisik itu. Ehh ternyata Linda yang SMS, gila kuat bener sama tugas listening. Terharu rasanya, ternyata Linda ingat sama kesanggupanya untuk memberi saya contekan (maaf ya Lind sudah su'udzonin kamu, lah soalnya cewek kan gak pernah tidur malem-malem, jadi saya kira Linda ngePHPin saya hehe.)
Luck, udah aku kirim di inbox Facebook kamu.  Li
Oke Lind, Makasih ya :)  Lu
Oke, Sama-sama Luck, tolong sekalian kamu koreksi ya! Ya mungkin aja ada yang salah  Li
 Saat saya akan membalas, ternyata HP saya sekarat dan mati. Hem..., gak enak sama Linda jadinya, karena saya tidak bisa balas SMS.
Ahh tidur saja lah, besok saja saya jelaskan ke Linda secara live. Ngecharge HP dan ZzzZzzzZZzzz

***

Minggu pagi setelah sholat subuh saya langsung buka inbox Facebok, saya kerjakan secepat mungkin, karena batas pengumpulanya adalah jam 8 hari ini. Memang secara tata krama mahasiswa, dosen listening pada semester genap ini tidak sopan. Coba bayangin, sabtu waktunya wakuncar malah harus begadang dengan tugas, minggu waktu untuk santai dan hari keluarga malah disuruh ngumpulin tugas jam 8 tepat. Kaya gak ada hari aja kan!

Akhirnya saya dan Linda sudah berhasil mengumpulkan tugas listening sesuai ketentuan. Lega banget rasanya. HP saya berbunyi "Clotclot cletclot clotclet clot clotclet clot" pukul 08:03:46. Segera saya lihat siapa yang mengirim SMS dan apa isi SMSnya, Ternyata Linda.
Luck, ayo ikut ke Wisata Petik Jeruk!  Li
Hem..., kemarin kan sudah saya SMS kalau saya gak ikut, kok sekarang Linda SMS kaya begini? apa mungkin Linda bisa tau isi pikiranku? Batinku.
Oke, tapi kamu nanti dibonceng Maidah aja ya, trus motormu biar aku yang pakai.  Lu
Boleh-boleh, berangkat ke kosnya Anam bareng aku atau gimana?  Li
Ketemuan di tempat aja Lind.  Lu
Ya udah, jam 9 berangkat ke Wisata Petik Jeruknya, jadi sebelum jam 9 harus sudah kumpul di kosnya Anam  Li 
Loh sekarang kan udah jam 08:23:26 sambil lihat jam di HP, lagi-lagi saya tidak balas SMS Linda dan langsung cepat-cepat mandi.

***

Dugaan saya benar, saya datang sekitar setengah sepuluh alias telat. di TKP saya langsung disembur oleh aktor yang tidak sabar pingin cepet-cepet berangkat.
"Janjian jam 9, sekarang jam berapa?" Somebody nyolotin saya (maaf, memang sengaja saya samarkan namanya, untuk menjaga nama baik teman saya. Biar yang terkenal antagonis hanya saya saja).
"Banyak jalan ditutup soalnya, ya udah ayo berangkat." jawabku.
"Sebentar Luck, nunggu putri-putri cantik lagi OTW." Sahut Linda.
"Siapa? Anisa?" dugaanku.
"Ya pacarnya Mas Anam dan Fandi."
"Mereka malah belum datang toh!"
Sambil menunggu kedatangan Mbak Umi dan Merry (pacar Mas Anam dan Fandi) kami bercanda gurau, tapi Mas Anam malah manyun-manyunin bibirnya sambil telfon Mbak Umi.
"Ayo loh, semua udah ngumpul ini, ditunggu orang banyak loh!" Sesekali terdengar percakapan Mas Anam dengan Mbak umi via HP.
Mas Anam pun akhirnya bergabung dalam obrolan canda kami. Pada saat seru-serunya bercanda tiba-tiba Mbak Umi dan Merry datang dengan membawa surprise untuk Mas Anam yang dari tadi bete menunggu Mbak Umi datang. Yaitu kue ulang tahun special pakai telor buat Mas Anam. (Kok pakai telor? di mana-mana yang namanya istimewa kan pakai telor, lagi pula salah satu bahan kue kan telur)

Ada yang tau expresi Mas Anam Ketika itu? Yah kurang lebih seperti anak SD yang masuk kelas pertama gitu lah. Berikut adala bukti authentic kalau Mas Anam sedang nervous, sampai keringat dinginnya keliatan banget (silahkan klik fotonya untuk memperbesar foto dan memperjelas foto).
Sebetulnya saya juga tidak tahu rencana Mbak Umi dan merry ini. Bahkan setelah sampai di kosnya Mas Anam, saya lupa kalau Mas Anam sedang ulang tahun, padahal saya sudah dapat bocoran dari sosmed semalam. Ckck maafkan temanmu ini Mas Anam (´._ .`) ... Pikiranku teralihkan oleh keinginan segera berangkat ke Wisata Petik jeruk.... Loh, kok jadi cerita sedih sih, ini kan cerita keceriaan seharusnya. Maaf, terbawa suasana :)


BACK TO TOPIC

Mas Anam tiup lilin kue ulang tahunnya dibantu oleh Mbak Umi dalam keadaan terharu. gak nyangka temanku ini bisa seperti berpendirian ganda. Benar-benar minimalis sih, tapi begitu full romantooooss  (É” ˘˘)(˘˘ c) ♥ ... Berikut dokumentasi Mbak Linda, yang menunjukkan suasana waktu itu.
 
Tak lupa Mbak Umi memberikan ucapan selamat dan doa kepada Mas Anam, kurang lebih doanya Mbak Umi seperti berikut
"Selamat ya, semoga panjang umur, semoga tambah sukses, lancar rizkinya, dibarokahi umurnya, semakin langgeng dengan someone"
Hey,who is someone? Penasaran ya! Penasaran kan! Penasaran toh! Penasaran ni yee! Penasaran tuh! Penasaran banget kan! Penasarr (Plakk!) (Q_)=☆‎(x,")
Kalau bener-bener penasaran silahkan tanya langung kepada Mbak Umi, nama Facebooknya "Umi Tralala Yeyeye Lalala bukak titik joss!"
Berikut foto ketika Mbak Umi ngucapin kalimat diatas. Mas Anam menunduk bukan karena mikirin tagihan listrik atau hutang loh, tapi karena galau, ehh bukan ding!!! Karena terharu yang bener.
Berikut foto potongan kue ultah pertama yang diberikan Mas Anam untuk Mbak Umi, Romantis kan!
Hmm..., akan kah aku ... (Plakk!) (Q_)=☆‎(x,") hampir aja curcol.
Dan acara terakhir sebelum cap cus to Wisata Petik Jeruk adalah makan-makan kue ultahnya Mas Anam. Acara yang ditunggu-tunggu semua umat.

Seru abis kan waktu itu!
Untuk cerita di Wisata Petik Jeruk yang lebih seru lagi sebaiknya Next Page aja ya. Linknya saya sertakan .di sini
Pamit dulu Assalamua'alaikum.

Jumat, 09 Mei 2014

Satu lagi ilmu yang saya dapat dari "KELAS ONLINE BIMBINGAN MENULIS NOVEL"

Kelas EYD dan Editing, 9 mei 2014, Cintai Naskah Lama Kita, Part 1

Pemateri kelas ini adalah Bunda Zahra A. Harris

Diantara kita, adakah yang pernah membongkar file-file lama berisi tulisan kita di masa lampau?

Pernahkah menemukan setumpukan kertas folio bergaris yang warnanya sudah usang berisi cerpen lama kita yang ditulis tangan? File-file kita dalam MS Word versi jadul? Lalu, siapakah yang senyum-senyum sendiri membacanya? Terpikirkah betapa lucunya cerpen-cerpen kita lima-sepuluh tahun lalu dibandingkan cerpen yang kita hasilkan hari ini?

Eits, jangan remas begitu saja kertas-kertas itu. Jangan buang disket-disket zaman sekolah dulu! Ingat, kita akan selalu bisa mengolah kembali naskah-naskah lama dan mengemasnya dalam tampilan baru. Ini dia beberapa caranya!

1.   EYD

Walaupun hampir tak ada yang berubah dalam pedoman EYD yang kita pelajari dari tahun ke tahun, tetapi percayalah bahwa ada saja kesalahan yang bisa kita temukan dari naskah-naskah lama kita.

(a) Terlalu Gandrung Tanda Koma

Dulu, bahkan mungkin sampai sekarang—ada yang mau ngaku?—kita masih terlalu sering memakai tanda koma. Tanda koma memang lazim dipakai untuk memberi jeda pada kalimat-kalimat panjang. Sebaliknya, tanda koma yang terlalu banyak digunakan dalam kalimat, justru akan membuat pembacanya kelelahan, bingung, atau bisa jadi kehilangan makna dalam dialog.

Perhatikan kalimat ini:

“Oh, ya, hmm, aku mau tanya sama bapak yang pakai baju biru, deh, boleh, nggak, ya?”
“Kamu, kok, nggak capek, sih, Kak? Padahal, kamu, kan, baru datang, ya?”
“Eh, kamu sekarang sudah nggak ngantuk dong?”
“Iya, namamu, lho, yang dipanggil tadi!”

Ayo, perbaiki tanda baca di atas! Berhematlah tanda koma.
Kita tak perlu meletakkan KOMA sebelum DEH, KOK, SIH, KAN, LO/LHO, DONG.YA, NGGAK. Mengapa tak perlu ada tanda koma sebelum YA dan NGGAK? “Ya” dan “nggak” itu pun bukan kata sapaan, sehingga tak perlu menuliskan koma lebih dulu.

Sehingga, editlah seperti ini:

“Oh ya, hmm, aku mau tanya samabapak yang pakai baju biru deh, boleh nggak ya?”
“Kamu kok nggak capek sih, Kak? Padahal, kamu kan baru datang ya?”
“Eh, kamu sekarang sudah nggak ngantuk dong?”

Contoh lain :

Aku mengetahui keberadaanmu di situ ketika kamu berpura-pura tak melihatku dan parahnya kamu terlihat memaksakan diri menggandeng cewek itu supaya orang-orang tahu bahwa kamu sudah ada yang memiliki.

--

Perhatikan kalimat panjang di atas. Alih-alih menginginkan pembaca tidak kehabisan napas saat membacanya, kita malah menempatkan beberapa tanda koma yang tak perlu sama sekali dan hasilnya menjadi seperti ini:

-

Aku mengetahui keberadaanmu, di situ, ketika kamu berpura-pura tak melihatku, dan parahnya, kamu terlihat memaksakandiri, menggandeng cewek itu, supaya orang-orang tahu, bahwa kamu sudah ada yang memiliki.

-

Memasang tanda koma sebanyak 7 buahdalam kalimat itu mungkin maksudnya baik. Namun kenyataannya, tanda koma sebanyak itu malah menjadikan pembaca lelah dan bingung karena hampir tidak ada kejelasan tentang anak kalimat dan induk kalimat. Untuk itu, pastikan bahwa paling tidak kita bisa memenggalnya menjadi dua kalimat dan menempatkan tanda koma seperlunya saja.

Sehingga, didapatkan revisi kalimat seperti ini :

Aku mengetahui keberadaanmu di situ ketika kamu berpura-pura tak melihatku. Parahnya, kamu terlihat memaksakan diri menggandeng cewek itu supaya orang-orang tahu bahwa kamu sudah ada yang memiliki.

(b) Elipsis 

Zaman dulu, kita mungkin paling hobi memasang titik banyak-banyak seperti dalam kalimat ini


“Tunggu akuuu……….!” Ia berteriakdari kejauhan.

“Allahu akbar……….” Hatinya berbisik takjub.

“Tidak…………………………!” teriakku sambil menangkap tubuh yang bersimbah darah itu.


Bagi kita yang sudah sadar elipsis, pasti ketawa melulu dah jika menemukan penggalan dialog seperti itu dalam naskah jadul kita. Ingat, titik-titik banyak itu sangatlah tidak berguna, boroscharacter with spaces, dan tidak membantu menjelaskan bahasa tubuh apa pun kepada pembaca selagi penanda dialognya sudah sangat jelas.

Maka, buanglah semua titik itu jika memang kita tak memerlukannya.

“Tunggu aku!” Ia berteriak dari kejauhan.
“Allahu akbar,” hatinya berbisiktakjub.
“Tidak!” teriakku sambil menangkap tubuh yang bersimbah darah itu.

Nah, jikalau saat ini kita masih menemukan titik-titik dalam novel-novel baru, hampir bisa dipastikan jumlah titiknya tak pernah lebih dari tiga buah (…) dengan satu spacebar sebelum dan sesudahnya. Inilah yang dinamakan Elipsis.

Elipsis disebut sebagai salah satu gaya bahasa juga. Majas elipsis digunakan untuk menghilangkan kata-kata yang sebenarnya ada dalam kalimat tersebut.

“Dengarlah aku, aku jatuh hatipadamu sejak pertama kita bertemu,” ungkapnya, terus terang.

Nah, karena menggunakan majas elipsis, kalimat di atas berubah menjadi seperti ini :

“Dengarlah aku, aku … padamu sejak pertama …,” ungkapnya.

Elipsis yang pertama menghilangkan “jatuh hati” dan elipsis yang kedua menghilangkan “kita bertemu”.

Sabtu, 03 Mei 2014

Hati yang ingin damai

Sabtu, 3 mei 2014.
Ayah seorang mantan musuhku meninggal dunia hari ini, ayahnya seorang yang alim, fakih, dan sabar. Tapi aku pernah bermusuhan dengan anaknya, karena dia sering berbuat tercela dan meresahkan warga. Tapi itu sudah dulu sekali. Hari ini aku melayat dan turut berduka cita. Aku mensholati jenazah ayah mantan musuhku dan mengantarkan sampai pemakaman. Namun aku juga belum menjumpai mantan musuhku itu.

Setelah pulang dari pemakaman aku melihatnya baru datang bersama anak dan istrinya. Aku menuju ke arahnya.

"Luck" aku terkejut ketika dia menyapaku, padahal selama ini kami selalu saling acuh.
"Suf" sapaku balik padanya sambil berjawat tangan "Yang sabar suf, semoga allah memberikan hikmah yang barokah"
"iya, amin Luk"
aku merangkulnya dan berkata "Aku minta maaf Suf jika selama ini atau dulu aku punya salah sama kamu." Jujur, gerak gerikku dan kata-kata itu muncul secara spontan tanpa aku rencanakan. Seolah bergerak sendiri.
"Iya wes Luk, sama-sama, aku juga minta maaf"

Aku heran bahkan tidak percaya, kenapa aku berkata seperti itu. Seolah ada yang menguasai tubuhku selain diriku sendiri. Tapi yang terpenting adalah hari ini selesai sudah satu permasalahanku dengan dia, kami berpisah dengan kalimat salam. Cukuplah kematian sebagai pelajaran kita.

Kamis, 01 Mei 2014

Tanah Lot di Malang

Did you know Malang city have Tanah Lot like in Bali?
Saya kira sudah  banyak warga Jawa Timur yang mengetahui bahwa kota Malang memiliki pantai dengan ombak seperti Pantai Parang tritis dan juga ada Tanah Lotnya. Nama pantai terkenal itu adalah Pantai Balekambang. Lokasi Pantai Balekambang ini di daerah selatan kota Malang, kecamatan Bantur.

Di pantai ini, anda dapat menemukan pulau kecil yang berdiri pura di atasnya, seperti pura di Tanah Lot Bali. Nama pulau tersebut adalah Ismaya. Sosoknya yang menawan telah menjadikannya icon Pantai Balekambang. Terkadang, di Pantai Balekambang dan pura di Pulau Ismaya dipergunakan untuk ritual agama Hindu dan Buda, Misalnya pada hari raya Nyepi, Jalanidhi Puja, dan Suran/tahun baru Jawa.

Pantai yang membentang sepanjang 2 km dengan lebar kurang lebih 200 M kearah laut, membuat pantai ini landai dan dipenuhi dengan beragam karang laut dan hewan laut. Banyak sekali orang yang mencari keong di pantai ini untuk oleh-oleh dibawa pulang.

Jarak yang harus ditempuh untuk menuju Pantai Balekambang adalah 63 km, atau sekitar 2 jam perjalanan.

Fasilitas di Pantai Balekambang cukup memadai, Mulai dari tempat camping ground, bumi perkemahan, rumah makan, bungalow, parkir yang luas, kantor informasi, kios cinderamata, musholah, MCK, dan pendopo.

Perlu diingat, di pantai ini sangat dilarang untuk mandi di laut, karena ombak laut Pantai Balekambang sangat ganas.

Pulau Ismaya
Gambar di atas kebetulan ombaknya hanya sampai di balik pulau Ismaya, kalau musim-musim tertentu malah airnya hampir setinggi jembatan.

First Page in Mei \(^v^)/

Alhamdulilah, sudah bulan mei saja, hari pertama dilangsungkannya libur nasional memperingati hari buruh lagi. Okey, yang penting itu barokah dan . . . .

Everyday is a new page

\(^v^)/

Lets start our day with fresh page

(Dunia-L U C K Y | Kamis, 1 mey 2014)